Rabu, 31 Juli 2013

Coretan Fachry

coretan pertama di tembok
    Tadi Fachry memanggil-manggil, lalu mengajak saya ke kamar tengah (kamar untuk stock dagangan online shop, PC serta printer). Serta merta saya ikuti dan dia menunjukkan hasil karyanya di tembok kamar tersebut. MasyaAllah sayapun terkejut. Bukannya ingin memarahi dia tapi justru takjub. Memang sih ini rumah kontrakan dan sebisanya jangan sampai kotor lah, but kapan-kapan bisa kita cat koq. Hehehe
coretan pertama seri lomba mewarnai
          Ketakjuban saya lebih kepada pembuktian dari jargon "better late than early" yang sering saya dengar saat mengikuti webinar Homeschooling dari Rumah Inspirasi. Coretan pertama Fachry sebenarnya terjadi di Februari 2013 saat usianya 33 bulan. Saat itu kami sedang field trip ke Rumah Pintar Juanda Surabaya, di salah satu sessionnya adalah mewarnai pesawat. Itupun dia saya pinjamkan krayon milik anak seorang teman. Setelah itu dia sudah tidak pernah lagi asyik mewarnai, hingga beberapa waktu lalu saya belikan krayon dan buku mewarnai atas permintaannya.
             Sebelumnya pernah kami belikan pensil warna Faber Castell namun nampaknya memang belum tertarik sehingga pensil warnanya lebih sering digunakan untuk bermain pesawat-pesawatan atau mobil-mobilan. Saya sempat heran juga karena anak-anak teman saya rata-rata suka mewarnai atau sekedar mencorat-coret tembok rumah. Fachry belum mengalami fase itu. Dia lebih sering memnita saya mengambil kertas dan pensil warna untuk menggambarkan angry bird untuknya. Apabila diajari cara membuatnya dia ogah-ogahan dan akhirnya malah tidak mau memegang pensil warnanya sama sekali. 
coretan angry bird pertama
          Akhirnya sekali lagi saya membuktikan bahwa kalau sudah tiba waktunya maka belajarnya lebih maksimal. Apalagi kalau semua atas kemauan si anak sendiri. Yakin saja bahwa semua ada masanya. Dia pun kini mau sendiri untuk menggambar angry birdnya.  Tanpa ragu lagi dia sudah bisa memegang krayonnya dengan benar dan mulai mencorat-coret kertas putihnya. Beberapa hari yang lalu saya masih sempat gemas saat mengajari dia memegang krayon kan. Sampai menggunakan teknik patahan krayon supaya dia terlatih memegang dengan benar. Dia pun sering ngambek kalau saya arahkan. Sekarang dia melakukan semuanya sendiri, tanpa diminta, atas keinginannya sendiri. Happy banget rasanya. Alhamdulillah...

Selasa, 30 Juli 2013

Living Book buat Fachry

       Sejak kenal Komunitas Charlotte Mason di FB group, asuhan mbak Ellen Kristi, saya merasa cocok untuk menerapkannya ke homeschooling Fachry. Dulu saat saya mengikuti webinar pengantar Homeschooling dari Rumah Inpirasi yang dipandu Mbak Mira Julia dan Pak Aar Sumardiono, memang sering disebutkan sebaiknya kita tidak mengkotak-kotakkan termasuk berHS menggunakan metode apa, yang terbaik adalah yang cocok untuk keluarga dan khususnya anak kita yang menjalaninya. So saya sering compare semua metode, saya praktikkan dan amati apakah itu sesuai untuk Fachry.
        Belum terlalu banyak sebenarnya yang saya ketahui tentang metode Charlotte Mason ini, selama ini yang sudah saya ketahui adalah tentang living book.
 Buku-buku Berkualitas (living books) Charlotte mengibaratkan pikiran anak ibarat tubuh jasmani yang perlu makanan yang bergizi. Gizi itu adalah ide-ide inspiratif -- “pikiran-pikiran akbar, peristiwa-peristiwa akbar, perenungan-perenungan akbar” (Vol. 6 h. 5) yang membentuk bangsa dan dunia kita -- yang ditransfer "dari pikiran ke pikiran" terutama lewat buku-buku. Maka, Charlotte tak pernah lelah menekankan pentingnya menyajikan buku-buku terbaik sebagai materi pelajaran anak: ditulis langsung oleh si pemikir, tidak diringkas menjadi buku teks atau lembar kerja siswa yang garing; ide itu musti dibaca secara utuh, bukan hanya dicuplik sana sini dan diberikan kepada anak secara sepotong-sepotong. (http://www.cmindonesia.com/1/post/2011/11/11-karakteristik-pendidikan-charlotte-mason.html)
      Untuk years 0 sendiri menurut  Ambleside Online tidak ada kewajiban khusus untuk membacakan semua buku dan sesuai jadwal. Berikut adalah buku-buku yang disarankan untuk year 0 :

Serial Winnie the Pooh by AA Milne & Ernest H. Shepard (Winnie-The-Pooh, the House at Pooh Corner, When We Were Very Young, Now We Are Six). Catatan: Tulisan asli, jangan yang sudah diadaptasi (apalagi oleh Disney)!!!
 Serial Beatrix Potter

The Little House by Virginia Burton
The Story About Ping by Marjorie Flack
The Little Engine that Could by Watty Piper
Blueberries for Sal by Robert McCloskey
Make Way For Ducklings by Robert McCloskey
One Morning in Maine by Robert McCloskey
Ferdinand by Munro Leaf
Ox-Cart Man by Barbara Cooney
Stone Soup dan cerita-cerita rakyat lain by Marcia Brown
Miss Rumphius by Barbara Cooney (Gagasan CM tentang membuat dunia lebih indah)

The Story of Little Babaji by Helen Bannerman atau versi cerita lain dari Sambo dengan ilustrasi yang lebih sesuai usia anak

Brer Rabbit books by Joel Chandler Harris, tersedia versi online

Poems and Prayers for the Very Young by Martha Alexander
A Child's Garden of Verses by Robert Louis Stevenson (ilustrasi oleh Eulalie, Jessie Wilcox Smith, or Alice & Martin Provenson)
Koleksi kisah klasik seperti The Little Red Hen, The Gingerbread Man, Goldilocks and the Three Bears, The Three Billy Goats Gruff. (tersedia versi online)

Koleksi fabel-fabel Aesop, misalnya yang diilustrasikan oleh Milo Winter


Koleksi lagu anak (Mother Goose), misalnya The Real Mother Goose ilustrasi oleh Blanche Fisher Wright; Mama Goose by Edelen Wille, atau versi-versi Rojankovsky, Marguerite De Angeli atau Tasha Tudor

Puisi-puisi klasik yang diberi ilustrasi seperti Poems for Young Children dikompilasi oleh Caroline Royds; The Oxford Book of Children's Verse edited by Peter Opie


Buku-buku Favorit Para Pendiri AO

The Church Mice dan serial lanjutannya by Graham Oakley. Sangat menyenangkan/menarik.
Hiawatha by Longfellow, ilustrasi Susan Jeffers
Paul Revere's Ride by Longfellow, ilustrasi Ted Rand
My Shadow by Robert Louis Stevenson, ilustrasi Ted Rand
Buku-buku bergambar dari Just So Stories by Rudyard Kipling, seperti The Elephant's Child
Roxaboxen by Barbara Cooney
The Tale of Three Trees ilustrasi Angela Elwell Hunt
Wynken, Blynken and Nod ilustrasi Susan Jeffers atau Barbara Cooney

Buku Berbahan Karton (board books) untuk Batita


Buku-buku Beatrix Potter
My Little Book About God iliustrasi Eloise Wilkin
Prayer for a Child by Rachel Field, ilustrasi Elizabeth Orton Jones
The Big Red Barn by Margaret Wise Brown, ilustrasi Felicia Bond
Mother Goose for Kids ilustrasi Jessie Willcox Smith
Poems to Read to the Very Young ilustrasi Eloise Wilkin
Buku puisi ilustrasi Dianne O'Quinn Burke, misalnya Wee Willie Winkie
Mother Goose ilustrasi Eloise Wilkin'
A Child's Garden of Verses kompilasi Cooper Edens dengan cover lukisan Jessie Willcox Smith
Semua buku di daftar ini yang tersedia dalam edisi board books
My First Bible in Pictures by Kenneth Taylor, ilustrasi Richard and Francis Hook

Pembaca Pemula
(buat anak yang mahir berbahasa Inggris bisa mulai baca sendiri, yang tidak mahir bisa dibacakan)
  Serial Frog and Toad by Arnold Lobel
Serial Little Bear by Else Holmelund Minarek
Serial George and Martha by James Marshall
Serial Frances by Russell Hoban
Serial Henry and Mudge by Cynthia Rylant
Bacaan-bacaan pemula by Harriette Taylor Treadwell yang tersedia gratis online

Honorable mentions

Buku-buku favorit anak-anak pendiri AO. Warning: mengandung sentimen keluarga :) Setiap keluarga unik, jadi mungkin tidak semua buku yang disebutkan di sini cocok untuk semua keluarga. Dianjurkan membaca review di amazon.com sebelum membeli. (NB: Tidak semua dicantumkan, daftar lengkap bisa dilihat di amblesideonline.org)

Alfie series by Shirley Hughes (very sweet and family friendly)

The Very Hungry Caterpillar by Eric Carle
Good Night Moon by Margaret Wise Brown
Each Peach Pear Plum Janet and Allan Ahlberg (dan karya-karya mereka yang lain)
On Market Street by Arnold Lobel
Flossie and the Fox by Patricia McKissack
The King with Six Friends by Jay Williams
Miss Suzy by Miriam Young
Babar books (karya asli Laurent De Brunhoff, bukan adaptasi TV)
Rose in My Garden by Arnold Lobel
The Man Who Loved Books by Jean Fritz
Ivy Cottage and sequels by E. J. Taylor
The Princess and the Admiral by Charlotte Pomerantz
The Story of Holly and Ivy and others by Rumer Godden
The Hundred Dresses by Eleanor Estes
The Plain Princess by Phyllis McGinley
A House is a House for Me by Mary Ann Hoberman
Crictor by Tomi Ungerer
Doctor Desoto by William Steig (cerita terbaik tentang dokter gigi)
Serial Lonely Doll by Dare Wright
The Sugar Mouse Cake by Gene Zion
Umbrella by Taro Yashima (about a little Japanese girl in New York City)
The Crane Maiden by Miyoko, Matsutani
Two by Two by Barbara Reid (plasticine illustrated Noah's Ark)
Joseph Had a Little Overcoat by Simms Taback
Yellow and Pink by William Steig (a good argument for creationism)
Read Aloud Bible Stories by Ella K. Lindvall Volumes 1-4
Owl Babies by Martin Waddell
Least of All by Carol Purdy
The Real Pretend by Joan Donaldson, illustrated by Tasha Tudor
Miss Spider's Tea Party by David Kirk
A House is a House for Me by Mary Ann Hoberman
How to Make an Apple Pie and See the World by Marjorie Priceman
You Are Special by Max Lucado
The Relatives Came by Cynthia Rylant
Down, Down the Mountain by Ellis Credle
All the Places To Love by Patricia MacLachlan
Sophie & Rose by Kathryn Lasky
On Mother's Lap by Ann Herbert Scott
I Love You the Purplest by Barbara M. Joosse
Fireflies for Nathan by Shulamith Levey Oppenheim
The Rainbabies by Laura Krauss Melmed
Miss Fannie's Hat by Jan Karon
With You All the Way by Max Lucado
No More Singing by Norman Bomer (presents the tragedy of abortion for young children)
The Little Fur Family by Margaret Wise Brown

The Color Kittens by Margaret Wise Brown
Mommy Hugs (also Daddy Kisses) by Anne Gutman and Georg Hallensleben

Serial Angus by Marjorie Flack
The Three Little Kittens illustrated by Paul Galdone
The Poky Little Puppy by Gustaf Tenggren
Jesse Bear What Will You Wear? by Nancy White Carlstrom
Millions of Cats by Wanda Gag
Andy and the Lion by James Daugherty
Mike Mulligan and His Steam Shovel by Virginia Burton
Caps for Sale by Esphyr Slobodkina
The Biggest Bear by Lynd Ward
Serial Billy and Blaze books by C.W. Anderson
Scuffy the Tugboat by Golden Books

      Fachry sendiri baru punya satu judul dari karya Beatrix Potter yang kami dapatkan dari http://www.gutenberg.org/ebooks/14838. Saya pun masih mengenalkan dan melatih Fachry untuk bernarasi meski hanya simple narration. Tentang narasi ini sendiri juga menjadi salah satu dari ciri metode Charlotte Mason yang lain. Akan dibahas dilain postingam deh ya..




Akhirnya Bisa Naik ke Loteng Sendiri Juga

      Alhamdulillah akhirnya Fachry berani juga untuk ke loteng tempat jemuran diusianya yang ke 3 tahun 3 bulan ini. Fachry yang notabene baru berani berjalan di usianya yang ke 20 bulan memang kurang berani kalau disuruh manjat-manjat atau lompat-lompat main trampolin. Mungkin karena dia kurus, kakinya masih belum kuat jadi ada kekhawatiran kalau jatuh, apalagi pantatnya trepes..hehehe
        Beberapa hari yang lalu saat diam-diam saya tinggal menjemur pakaian, tahu-tahu ni anak kepalanya dah nongol dari tangga. Ya Allah saya sebenarnya kaget, karena selama ini dia selalu ketakutan kalau diajak naik sendiri, meski dipegangi, tapi karena jarak anak tangganya tinggi dan lebar dia selalu berpegangan erat. Entah mengapa saat itu keberaniannya muncul, demi menghampiri saya dia beranikan diri naik sendiri. Saat itu papanya lagi tidur jadi gak tahu kalau anaknya menyusul mamanya. 
         Tapi saya berhasil menahan diri, saya pura-pura tidak tahu meski sedikit memperhatikan, saat ia sudah berhasil naik, saya pun pura-pura kaget lalu memeluk dia, mengatakan loh koq bisa naik sendiri, hebat sekali Fachry sekarang sudah berani. Diapun nampak gembira. Diatas ia membantu saya mengambilkan pakaian yang akan dijemur. Lalu kamipun turun bersama. Nah, untuk turunnya masih belum berani, jadi saya harus memeganginya, membantunya turun tangga.
        Tapi setidaknya saat saya menjemur saya sudah tidak terlalu keberatan seperti dulu lagi, kalau dulu selain membawa ember berisi pakaian basah, saya juga harus menggendong Fachry. makanya saya suka mencuru-curi kesempatan untuk naik ke loteng. repot kalau ajak-ajak dia. Selamat yah Fachry...ayo sekarang belajar lompat-lompat...jump...jump..hap..hap...biar berani main trampolin...hahaha..

Selasa, 23 Juli 2013

Balada Di Balik Jubah Biru

     Jubah biru ini kami belikan tanggal 22 Juli kemarin, atas permintaan dan pilihan Muhammad Fachry Al Bukhori sendiri lo. Awalnya karena sering ikut saya dan papanya berjama'ah sholat Maghrib dan Shubuh, ia melihat Papa selalu menggunakan baju koko hitam. Nah setiap selesai sholat dia merengek minta dibelikan baju koko seperti Papa, haru rasanya mendengarnya, karena selama ini dia tidak pernah meminta dibelikan pakaian, belum paham dan cuek-cuek aja sih kalau tentang pakaian. Kalau mainan, jajan, menu makan dia sudah sering request. Hehehe...
        Papa pun segera menyanggupinya, hanya saja karena Papa sibuk terus jadi tertunda-tunda juga. Dia pun setiap selesai sholat bareng tidak lupa untuk mengingatkan.Hahahaha...Anak kecil memang selalu ingat dengan janji yah. Untuk orangtua harus hati-hati nih bila berjanji. Akhirnya dihari tersebut saat Papa pulang kerja, Fachry nunjukin uang sisa belajna yang mama letakkan di meja. Dia bilang ke Papanya kalau uang untuk membeli baju kokonya sudah ada di meja, jadi Papa tidak perlu kerja lagi untuk cari uang buat beli baju kokonya,padahal uang yang dia tunjukkan kalau tidak salah hanya Rp. 10.000,-.
         Terharu sekaligus tertawa mendengarnya. Kami pun berniat mengajaknya ke pasar di area wisata Sunan Ampel pada malamnya. Kami pun baru bisa berangkat sekitar pukul 10.00 dan kembali pukul. 11.30. yang tadinya request baju koko warna hitam, sampai sana berubah pikiran dan memilih jubah warna biru. Terserah deh itu pilihannya. Dia pun puas dan bahagia. Setiap sholat jubahnya dikenakan, jadi tambah cakep deh. Hahaha

Memory Matching Game

       Kemarin akhirnya printer dirumah dibetulin sama Papa. Rasanya seperti lama tak bersenang-senang dengan segala hal seperti lapbook-lapbook ataupun kreasi-kreasi lainnya. Akhirnya saya terpikir untuk browsing tentang printable memory matching game, permainan favorit Fachry yang biasa ia mainkan secara online di lappy, pc maupun tablet.
         Saya pikir lebih seru pastinya kalau kita buat sendiri kartu-kartu betulan lalu dimainkan bersama secara bergantian. Setelah klik google dan pilih image, maka munculah kartu-kartu bergambar untuk permainan ini. Fachry pun memilih gambar Thomas favoritnya dan gambar popsicle. Kami pun mengeksekusinya. Untuk popsicle, kebetulan masih punya stick. Kami juga masih punya sisa natural homemade glue. Lalu stick yang kami patahkan jadi dua bagian, kami jepit diantara kertas print berbentuk popsicle dan di lem..traadaaa...jadilah.
       Sementara untuk kartu-kartu Thomas yang sudah di print dengan kertas HVS biasa, digunting dan ditempel di kalender bekas yang kertas lebih tebal, lalu digunting lagi. Senangnya ini bisa jadi salah satu mainan favorit Fachry, lebih hemat dan sehat daripada dia bermain matching game online.


Minggu, 21 Juli 2013

Menempel Kertas Dengan Lem Buatan Mama

    
sumber
Berhubung lem dirumah habis dibuat mainan sama keponakan yang datang beberapa minggu lalu, akhirnya saya bingung mau mengajak Fachry menempel-nempel kertas. Saat googling tidak sengaja menemukan resep DIY lem yang alami sehingga aman sekali untuk anak. Akhirnya berniatlah saya membuatnya. Tradaaaa..saya hanya membuat setengah resep saja. Hemm mungkin karena saya tidak membaca instruksi di link situsnya, hanya membaca resep tertera maka hasilnya aneh, tapi cukup oke dan kuat untuk menempel. Begitu jadi, saya diamkan sebentar agar dingin, lalu siap untuk dieksekusi oleh Fachry.

       Dengan bahan seadanya saya robekkan kecil-kecil kertas yang sudah tidak terpakai, lalu saya suruh mengoleskan lem pada kertas dan menempelkannya pada potongan dupleks. Tanpa tujuan yang jelas memang, karena ini hanya untuk keasyikkan tersendiri mengeksplorasi lengket-lengketnya lem ditangan. Hahaha.
      Sore harinya saya gambarkan Capung, hewan kesukaannya. Lalu saya robek-robekan kertas dari majalah yang sudah tidak terpakai. Dia pun menempelkan ke gambar capungnya. namun dia kurang begitu antusias dan memnita saya untuk membantunya. Kalau dia belum antusias begitu akan percuma saja dipaksakan. mending saya contohin terus saja.
            Keesokan harinya, dia masih ingat akan lem nya yang saya simpan di dalam kulkas. Ia ambil sendiri lalu menyiapkan sendiri bahan-bahan lain yang digunakan seperti kemarin. Sisa kertas dan potongan dupleks masih ada. dengan inisiatif sendiri ia mulai menyobek kecil-kecil kertasnya, melumuri lem, menempelkan kertas ke dupleknya. Hahaha... Benar kan, kalau lagi minat dia bahkan dengan mandiri mau melakukannya.


Bermain Mewarnai Huruf Abjad



   Masih dengan Fachry yang belum begitu menyukai corat-coret maupun mewarnai, beberapa hari yang lalu saya mengajaknya seru-seruan untuk mewarnai beberapa huruf abjad.  Dari A sampai H. Hasilnya seperti nampak diatas. Tentu saja untuk huruf D dan H masih dengan pengarahan. Untuk huruf G sebenarnya menyiasatinya dengan cerita menghubungkan titik-titik agar sampai dirumahnya, tapi ternyata belum berhasil...hehehe...saya tidak mau ambil pusing, biarlah dia sesukanya dulu. 
   Memegang alat tulis atau krayonnya dengan benar saja dia belum bisa. Saya jadi ingat pernah blogwalking ke http://belajarbarengkiddos.blogspot.com/2012/10/seputar-menulis-yuk-ajari-si-kecil.html yang mengatakan bisa dicoba dengan memegang krayon pendek, kebetulan beberapa krayon Fachry ada yang patah jadi saya suruh saja dia menggunakan krayon kecil tersebut. Ternyata bisa lo, dia memegang dengan benar krayonnya, namun anehnya saat kembali memegang krayon yang masih utuh, balik lagi deh seperti orang mau menikam pisau..aarrggh..hihihi..
    Berencana mau bikin pensil grip seperti disini nih http://ilutju.blogspot.com/2013/02/diy-pencil-grip.html tapi belum siap mengeksekusi.



Jumat, 19 Juli 2013

Find The 7 Different !



     Beberapa hari yang lalu, iseng membongkar majalah-majalah lama, lalu nemu di salah satu halamannya ada kuis mencari perbedaan dari dua gambar yang serupa tapi tidak sama. Maka saya pun iseng juga nunjukin ke Fachry, gambarnya sama gak dek?, ujar saya. Spontan dia menunjuk pada kue ulang tahun, katanya yang satunya gak ada kue ulangtahunnya mam. Oke ...Ketemu satu jawaban. hahaha...
    Lanjut saya suruh telusuri lagi dimana yang berbeda, katanya itu tikusnya topinya ada tali-talinya, yang satu enggak..oke. Dua. hehehe. Lalu dia menunjuk bunga pada sepala serigala (tiga), dasi pada serigala (empat), dan pita pada kotak kado (lima). Yah, Fachry bisa menebak lima perbedaan, sampai terakhir dia tetap gak nemuin yang dua lagi. Oke saya beritahu dan dia tertawa karena ternyata beda yang dua lainnya hanya sepele, pada potongan kertas kecil dan potongan pita...Good Job Son..

Kamis, 18 Juli 2013

Buku Mewarnai Pertama Fachry

      Ini buku mewarnai Fachry yang pertama, beli dari Tante Dewi waktu Fachry ikut mama ke stand bazar di BG Junction. Gambarnya tentang mobil seperti Mc Queen kesukaan Fachry. Selain buku dia juga minta oil pastel sekalian, sebelumnya sih sudah punya pensil warna faber castell, tapi ga tau kenapa Fachry bukan tipe anak yang hobi mewarnai, corat-coret apalagi menggambar.
      Pertama kali dia mewarnai menggunakan crayon itu saat ikut Field Trip ke Rumah Cendekia Juanda. saat itu dia tidak saya bawakan peralatan sehingga dipinjami oleh seorang kawan. Dia mau n tertarik untuk mewarnainya meski belum bisa memegang crayon dengan benar. makanya saya mau saja membelikan oil pastel dengan harapan ia masih punya ketertarikan seperti saat itu.
        Ini beberapa hasilnya mewarnai. Dia sungguh-sungguh tidak mau diarahkan. Kalau diarahkan dia akan ngambek tidak mau meneruskan. Jadi lebih baik saya keep silent. Dia juga tidak mau menyelesaikan sampai penuh untuk warna-warnanya, asal sudah ada coretan dengan warna yang sama dengan contohnya saja, dia sudahi.
         Entah hanya karena belum tertarik atau memang tidak ada minat sama sekali disini. Yang pasti saya sudah menunggunya sekitar setahun lo. Hehehe..Yah saya fasilitasi sajalah, sehingga kalau tiba saatnya dia ingin melakukannya ya tinggal melakukannya saja.
           Semangat ya Fachry, hasilnya bagus koq, kamu pasti bisa.. Cayooo !!!

Bermain dengan DIY Hot Wheels Track

      Akhirnya keturutan juga membuat HW Track nya Fachry. Meski belum punya tambahan koleksi HW lagi. hehehe... Sebelumnya saya berpikir bahan-bahan apa saja yang ada dirumah dan bisa dibuat. Kalau ada keinginan pasti ada jalan. Ada kardus bekas robot-robotan Fachry, ada stiker cutting sisa kerjaan Papa, dan ada spidol hitam permanen yang baru dibelikan Papa untuk nandain paketan-paketan cusomer saya. Tradaaaa...jadilah HW Track ini...
      Fachry tambah suka nih memainkan HW nya, beberapa mobil-mobilan plastik juga ikut untuk main balap-balapan atau tabrak-tabrakan. Walhasil mama pun sering banget diajakin main mobil-mobilan, bahkan sampai larut malam.


Rabu, 17 Juli 2013

Hot Wheels Pertama Fachry

Hot Wheels 1970 Chevrolet Chevelle SS

      Mungkin Fachry menjadi anak terakhir yang baru ngeh tentang Hot Wheels untuk anak seusianya, bahkan beberapa anak kawan saya yang usianya dibawahnya sudah mengenal Hot Wheel sejak lama. Selama ini Fachry lebih gandrung meminta mainan lego-legoan, pesawat-pesawatan, kereta api, power rangers, ultramen, angry bird, dan sebagainya. Hingga hari senin kemarin ia berjumpa dan bermain dengan anak-anak kawan saya. Mereka memainkan koleksi hot wheelsnya dan Fachry hanya melihat sesekali juga meminjam.
     Semalam papanya berniat membelikan Fachry mainan pedang-pedangan yang ada lampunya, tak tahu mengapa sampai toko mainan di dekat rumah kami, ia malah memilih robot-robotan. Iseng saya tunjukkan dia rentengan Hot Wheels, 'kayak punya Kakak-kakak tadi ya dek', akhrnya dia pun minta dibelikan. Setelah memilih-milih dari sekian banyak jenis Hot Wheels ia menjatuhkan pilihan pada 70 Chevrolet Chevelle SS. Entah mengapa. Hehehe...
         Saya sedang mencari tahu lebih dalam tentang mobil satu ini. Ternyata ia masuk Performance Series dan merupakan salah satu dari 2013 New Models. Dari http://hotwheels.wikia.com/wiki/%2770_Chevy_Chevelle_SS saya temukan :

 Description

The cabin of the car has roll-bars installed, and the panel and seats are made of two different materials, which we normally could not find it even in TreasureHunt series on any car!!  This is actually a modified version of the Chevelle SS for the purpose of racing.  Modifications include a protuding downwards spoiler (you may find on the '70 camaro road race), the wheel arches, and rear spoiler. this car's new model paint job is the same paint job as the 2013 Fast Fish.

Versions

This Hot Wheels vehicle has come out in the following 1/64 scale versions:
Col # Year Series Color Tampo Base Color / Type Window Color Interior Color Wheel Type Toy # Country Notes / Variations Photo
250 2013 HW Showroom - Performance Clear Aquamarine Gulf tampos and a 15 number on sides Orange / Plastic Clear Blue Orange Black tire, orange rim MC5 X1623 Malaysia 2013 New Models Base Code(s): F02 '70 Chevy Chevelle SS-2013 250




       Rencananya sih mau meminta Pacin membelikan beberapa series Hot Wheels lainnya untuk dikoleksi Fachry, lalu akan saya buatkan DIY Track Car. Semoga Fachry suka. 








Senin, 15 Juli 2013

Bermain = Belajar, dimanapun kau suka

      Salah satu alasan orang tua menyekolahkan anaknya terlalu dini adalah karena alasan sosialisasi, entah mengapa hal ini marak dijadikan momok bagi para orang tua. Bagi saya pribadi sangat bersyukur dengan bakat alaminya Fachry, dimana saya justru was-was apabila ia terlalu terekspos dengan orang asing di usianya yang baru 3 tahun 3 bulan ini. Mengapa? karena Fachry tipikal anak yang gemar bergaul, mudah beradaptasi, dan nurut diajak siapa saja MESKIPUN TIDAK PERGI KE SEKOLAH.
      Pagi ini saya ada janji dengan teman sesama owner online shop untuk ke stand bazar yang kami ikuti, berhubung Pacin (panggilan sayang kami untuk papa tercinta) banyak kerjaan akhirnya kami naik taksi. Tidak lupa saya suruh Fachry membawa si Momon (tas Skiphopnya yang bergambar monyet) dan mengisin
bersama kak Sandi dipinggir jalan lomba memasang puzzle
ya dengan beberapa cergam Orin favorit, beberapa origami pesawat, semata-mata agar ia tidak bosan nanti disana. Ternyata teman saya mengajak serta dua anak lelakinya, yang satu usia TK dan satunya usia kelas 3 SD. Kak Rizky dan Kak Sandy. Fachry germbira sekali bertemu mereka berdua. Meski sempat terjadi insiden pertengkaran antara Fachry dan Kak Rizky tapi dapat berakhir dengan indah, Fachry meminta maaf pada si Kakak. Hahahhaaa...bertengkar tapi dipisah sebentar dah kangen.
ikut-ikutan Kak sandi n kak Rizky beli tasbih buat kalungan, pilih sendiri yang warna putih
        Di BG Junction mall saat mama sibuk berbenah barang-barang dagangan, Fachry asyik berlari kesana kemari, berkejar-kejaran dengan temannya, lalu sempat ke toilet pria dibantu dua kakak tersebut, bermain cepat-cepatan memasang puzzle, bermain mobil-mobilan, melihat-lihat buku cergamnya, main pesawat-pesawatan origami, dan akhirnya membeli buku mewarnai dan oil pastel. Selama ini dia kurang suka corat coret, sudah dibelikan pensil warna Fiber castell tapi gak pernah dipake sampe pada hilang dan rusak. maka saya coba menggantinya dengan crayon, ternyata lumayan tertarik. Apalagi kakak-kakak itu mencontohkannya. Ternyata belajar bisa dimana saja.
di taksi tetep penasaran sama buku barunya
       Dalam hal mewarnai ini saya jadi tahu karakter anak saya, apabila saya koreksi cara pegang alatnya atau cara mewarnainya ia terlalu gengsi untuk mengikuti dan berakhir pada rasa enggan melanjutkannya. Saya yang gatel pengen ngajarin ditantang untuk sejenak keep silent dan membiarkannya mengeksplorasi gayanya sendiri. Hari ini masih gagal, saya pun keceplosan untuk  mengoreksinya. Dia pun segera merespon dengan kalimat "keliru lagi, keliru lagi, mama aja deh" Oh No...maaf ya sayang janji besok mam ga ikut campur dulu deh.
     

NOT BACK TO SCHOOL



     Pagi tadi selepas sahur sambil menemani Fachry, iseng mantengin recent update di bbm, dan sebagian besar statusnya adalah back to school or 1st day @school...hehehe...memang hari ini, tanggal 15 juli 2013 adalah hari pertama anak-anak sekolah se-Indonesia mengakhiri masa liburnya dan kembali ke sekolah. Untuk yang baru pertama kali masuk sekolah saya ucapkan Selamat datang di sekolah dan buat yang kembali dari liburannya saya ucapkan Selamat datang kembali ke sekolah...sementara kami memilih untuk menarik kembali selimut kami karena cuaca sangat mendukung..hehehe
     Saya pun memilih untuk memasang DP di bbm saya dengan gambar hasil baca-baca semalamnya di pages FB favorit saya yaitu Homeschooling/Unschooling. Beberapa saat kemudian seorang kawan, ibu dari tiga anak, menyapa saya "wah, DPnya beda sendiri" ...saya hanya berkata " iyah mbak, abis dirumah ga ada anak skulnya, hehehe"
      Fachry, anak saya yang memiliki nama lengkap Muhammad Fachry Al Bukhori (Alhamdulillah dia sudah fasih melafalkan nama lengkapnya bila ditanya orang,hehhehe), yang saat ini berusia 3 tahun 3 bulan 14 hari (barusan dihitung dengan teknik yang saya baca dari situs kurikulum PAUD 2013) memang belum saya masukan ke lembaga PAUD, saya bermaksud untuk meng HS kannya. Semoga ia pun berlapang dada untuk menikmati masa preschoolnya dibawah asuhan, bimbingan dan pengawasan saya selaku Kepala Sekolahnya, hehhee...
       Semua ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya bagaimanapun caranya, dan saya pun memilih untuk HS semata-mata karena menurut versi saya inilah pilihan yang tepat. Kami menjalaninya kurang lebih 8 bulan yang lalu, di kukuhkan saat kami sekeluarga bergabung dengan keluarga HS lain (dibawah bendera Klub Sinau) melaksanakan Field Trip ke Taman Nasional Baluran.
       Maka hari ini pun saya pilih untuk memulai mencatat hari-hari fachry sebagai portofolionya kelak apabila ia bisa sukses ber HS hingga jenjang SMA, dan dilanjutkan dengan kuliah di luar negri. Aamiin... (Kalau ini sih harapan mamanya..hahaha)

Let's Homeschooling !!