Rabu, 31 Juli 2013

Coretan Fachry

coretan pertama di tembok
    Tadi Fachry memanggil-manggil, lalu mengajak saya ke kamar tengah (kamar untuk stock dagangan online shop, PC serta printer). Serta merta saya ikuti dan dia menunjukkan hasil karyanya di tembok kamar tersebut. MasyaAllah sayapun terkejut. Bukannya ingin memarahi dia tapi justru takjub. Memang sih ini rumah kontrakan dan sebisanya jangan sampai kotor lah, but kapan-kapan bisa kita cat koq. Hehehe
coretan pertama seri lomba mewarnai
          Ketakjuban saya lebih kepada pembuktian dari jargon "better late than early" yang sering saya dengar saat mengikuti webinar Homeschooling dari Rumah Inspirasi. Coretan pertama Fachry sebenarnya terjadi di Februari 2013 saat usianya 33 bulan. Saat itu kami sedang field trip ke Rumah Pintar Juanda Surabaya, di salah satu sessionnya adalah mewarnai pesawat. Itupun dia saya pinjamkan krayon milik anak seorang teman. Setelah itu dia sudah tidak pernah lagi asyik mewarnai, hingga beberapa waktu lalu saya belikan krayon dan buku mewarnai atas permintaannya.
             Sebelumnya pernah kami belikan pensil warna Faber Castell namun nampaknya memang belum tertarik sehingga pensil warnanya lebih sering digunakan untuk bermain pesawat-pesawatan atau mobil-mobilan. Saya sempat heran juga karena anak-anak teman saya rata-rata suka mewarnai atau sekedar mencorat-coret tembok rumah. Fachry belum mengalami fase itu. Dia lebih sering memnita saya mengambil kertas dan pensil warna untuk menggambarkan angry bird untuknya. Apabila diajari cara membuatnya dia ogah-ogahan dan akhirnya malah tidak mau memegang pensil warnanya sama sekali. 
coretan angry bird pertama
          Akhirnya sekali lagi saya membuktikan bahwa kalau sudah tiba waktunya maka belajarnya lebih maksimal. Apalagi kalau semua atas kemauan si anak sendiri. Yakin saja bahwa semua ada masanya. Dia pun kini mau sendiri untuk menggambar angry birdnya.  Tanpa ragu lagi dia sudah bisa memegang krayonnya dengan benar dan mulai mencorat-coret kertas putihnya. Beberapa hari yang lalu saya masih sempat gemas saat mengajari dia memegang krayon kan. Sampai menggunakan teknik patahan krayon supaya dia terlatih memegang dengan benar. Dia pun sering ngambek kalau saya arahkan. Sekarang dia melakukan semuanya sendiri, tanpa diminta, atas keinginannya sendiri. Happy banget rasanya. Alhamdulillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar